Jika ada pendapat yang menyatakan bahwa Kerajaan Sriwijaya terletak di tepi sungai maka untuk memastikannya mari kita buka kembali sejarah tentangnya. Mengenai sebuah kerajaan besar yang sempat mengalami kejayaan atau masa-masa keemasan antara abad ke-9 hingga 10. Saat Kerajaan Sriwijaya melakukan ekspansi untuk memperluas wilayahnya hingga meliputi hampir seluruh kerajaan yang terdapat di Asia Tenggara. Namun kejayaan itu berbalik dan mulai mundur perlahan seiring dengan pergantian kekuasaan dan berbagai situasi yang terjadi hingga namanya tak terdengar lagi. Mengapa Kerajaan Sriwijaya Disebut Kerajaan Maritim
“Srivijayan Expansion” by Gunawan Kartapranata – Own work. Licensed under CC BY-SA 4.0 via Commons.
Kerajaan Sriwijaya atau dikenal dunia dengan nama Srivijaya baru mulai terdengar lagi ketika seorang ilmuwan Perancis menulis tentang sejarah kerajaan tersebut. Adalah George Coedes, ia mencoba mempublikasikan mengenai kerajaan ini pada tahun 1918 dalam surat kabar berbahasa Belanda dan Indonesia. Sementara itu keberadaan Kerajaan Sriwijaya terletak di tepi sungai diperkuat dengan ditemukannya sebuah perahu kuno yang diperkirakan sudah ada sejak awal berdirinya kerajaan ini. Para Arkeolog Palembang menemukannya di Desa Sungai Pasir yang berada di Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Sriwijaya Disebut Kerajaan Maritim Karena 4 Hal
Bukti Kuat Kerajaan Sriwijaya Terletak di Tepi Sungai
Perahu kuno ini adalah salah satu temuan yang memperkuat pendapat bahwa kerajaan Sriwijaya terletak di tepi Sungai. Sebuah sungai terpanjang di Indonesia yang tiada lain adalah Sungai Musi. 32 keping perahu yang merupakan bagian keping-keping perahu itu sudah memberi petunjuk mengenai proses pembuatan perahu ini yaitu dengan teknik pasak kayu dan papan ikat yang menjadikan tali ijuk sebagai pengikatnya.
Selain itu, penemuan prasasti sejarah yaitu Kedukan Bukit merupakan temuan tertua yang mengungkap mengenai kerajaan Sriwijaya ini. Prasasti ini ditemukan tahun 682 yang merupakan catatan I Tsing yang ditulis dalam bahasa Melayu yang menyebutkan bahwa Kerajaan Sriwijaya sudah ada sejak tahun 671. Terlepas dari berbagai perluasan yang dilakukan maka pada masa awal yaitu berdirinya kerajaan Sriwijaya ini sudah dapat diperkirakan bahwa memang di tepi sungai.
“Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya – Museum Sriwijaya” by Gunkarta – Own work. Licensed under CC BY-SA 3.0 via Commons.
Sungai yang menjadi salah satu awal berkembangnya transportasi air yang bermuara di laut hingga meluas ke samudera. Hal ini tentu menjadikan transportasi bukan menjadi masalah untuk mengembangkan usaha mereka baik dalam keperluan perdagangan maupun untuk perluasan pasar. Hasilnya mereka mampu menguasai kawasan lain yang strategis. Perebutan kekuasaan dilakukan dengan berbagai serangan angkatan lautnya. Itulah sebabnya pendapat bahwa Kerajaan Sriwijaya terletak di tepi sungai memang cukup dapat dipercaya kebenarannya.
Anda mungkin tertarik : Memecah Teka Teki Dimana Letak Benua Atlantis yang Hilang
mkasih mas infonya. ijin share y mas
nice info. nambah wawasan, thaks
terimakasih atas ilmunya min, sangat bermanfaat izin sare ya min,
mantap min, infonya min, bisa buat dongen tapi yang agak ilmiah dan ada datanya.
kalau situs kerajaanya ketemu pasti menambah daftar pariwisata yang sangat bagus.
semoga indonesia makin maju dg kubadayaannya
semoga bermanfaat, makasih kak jadi tambah pengalaman nih.